Cara mengetahui Madu Asli atau Oplosan



Salam Olahraga !

Kali ini saya akan membahas terkait Makanan Sehat, yaitu Madu. Madu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Karena manfaatnya yang banyak tersebutlah banyak orang berbuat curang dengan mengoplos madu tersebut agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

3 Mitos Madu yang salah Beredar di Masyarakat

1. Madu yang disemuti berarti palsu.
madu hutan pun bisa dikerubuti semut, karena ada nektar bunga hutan yang disukai oleh semut. Seperti kandungan Fruktosa dan Glukosa adalah zat utama dalam Madu yg bersifat manis.
Malah sebaliknya, madu yang sudah terkontaminasi dengan bahan kimia menyebabkan semut tidak mau

2. Madu cair berarti oplosan.
"Kalau madu hutan itu memang encer, karena lebah sangat bebas mengambil makanan di hutan. Ada buah yang kadar airnya tinggi ada juga yang rendah. Sarang lebah hutan itu sangat dipengaruhi alam, seperti hujan angin," kadar air madu hutan secara SNI tidak lebih dari 20% untuk madu hutan. 18% untuk madu ternak. Itu mengapa madu hutan di area tropis lebih cair.

3. Madu asli tidak beku.
Mitos terakhir adalah tentang madu yang tidak beku ketika dimasukkan dalam lemari pendingin, bahkan freezer.
Hal ini lagi-lagi dipengaruhi kadar air dalam madu.

"Kadar airnya yg banyak wajar membuat madu tsb membeku. Jika sangat kental berarti madu tsb sudah melalui proses pasteurisasi/pemanasan utk mengurangi kadar air hingga dibawah 18% dan hanya mengkristal jika masuk kulkas,"
Akan tetapi sel² baik yg terdapat di dalam madu tsb akan rusak di karenakan proses pemanasan/pasteurisasi

Lebah hutan dapat menghasilkan madu yang sangat kental di periode panen musim kemarau. Di karena suhu kelembaban yang sangat rendah. Sedangkan pada periode lainnya, madu yang dihasilkan akan lebih cair bahkan hingga 22%

"Jadi madu hutan itu sangat fluktuatif kadar airnya,"

banyak beredar cara membuktikan madu yang murni dan palsu. Salah satunya dengan memperhatikan gerak gerik semut. Katanya, madu yang asli tidak akan dikerubungi semut.

Unik kan? Padahal semut paling suka dengan yang manis-manis.

Nyatanya, banyak pakar tidak menyetujui pernyataan di atas.Menurut mereka, adalah hal yang wajar kalau semut menyukai madu karena rasanya yang super manis.

Jadi, menentukan asli atau palsunya madu dari semut adalah hal yang kurang tepat.
Fakta lainnya, semut justru tidak suka dengan pemanis buatan yang ditambahkan bahan-bahan sintesis.

Jadi, logikanya semut justru akan menghindari makanan yang mengandung pemanis buatan.
Jadi, belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran pernyataan semut tidak akan mengerubungi madu yang asli.

Pernyataan ini mungkin muncul karena sarang lebah tidak pernah dikerubungi semut.
Padahal, hal ini bisa terjadi karena sarang lebah mengandung lilin yang tidak disukai semut.

Nah, sekarang sudah jelas kan kalau asli tidaknya madu tidak bisa ditentukan dari semut yang mengerubunginya.

    Sumber : Halosehat.Com

Kalau saya perhatikan, hampir semua cara yang dibagikan di Internet itu kurang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Pengamat madu Indonesia Faisal M Sakri, dalam bukunya menjelaskan bahwa murni dan alaminya madu hanya bisa diteliti di laboratorium karena tidak ada cara lain yang bisa dipertanggungjawabkan.

Bahkan teman-teman saya para mahasiswa dan dosen saja yang ahli dibidang kimia dan biologi perlu membuat skripsi dan thesis hanya untuk membuktikan bahwa madu itu asli atau palsu.

Lalu apakah cara-cara mengenali madu palsu yang dipaparkan di internet itu salah?

Mari kita bahas bersama.

Berikut adalah cara membedakan madu asli dan madu palsu.
Saya memilih 4 saja yang sering dibagikan.

#1 Uji Dengan Cara Membakar Madu

Caranya :

“ . . . Kamu cukup siapkan lilin dan sendok untuk melakukan pengujian. Caranya adalah tuang madu ke sendok kemudian bakar madu tersebut diatas lilin yang menyala.

Setelah beberapa saat madu asli akan mengeluarkan gelembung-gelembung dan madu akan tumpah sedangkan madu palsu saat dibakar akan mengeluarkan buih yang banyak namun tidak tumpah. Dilihat dari warnanya pun madu asli akan susah terbakar dan madu palsu akan lebih cepat terbakar dan gosong. . . “

Uji Membakar Madu

Uji ini memang cukup populer, namun masih sulit untuk membuktikan kebenaran dari uji ini.

Zat yang dibakar tentu saja akan mengalami pertambahan volume dan menguap, baik itu madu asli ataupun madu palsu.

Madu palsu pun akan mengeluarkan buih,

“. . .Menurut teori ilmu biokimia, buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat cair. . .”

Maksudnya, zat cair yang memiliki komposisi gas didalamnya.

Sementara madu asli yang disimpan dalam jerigen tertutup dalam waktu agak lama (biasanya lebih dari 1 minggu), bisa mengengakibatkan jerigen tersebut kembung, atau mengembang. Hal ini disebabkan adanya reaksi enzim alami pada madu yang menghasilkan gas.

Madu asli ada yang berbuih dan mnegeluarkan gas, dan ada juga yang tidak. Tergantung dari kadar air.

Artinya, madu juga bisa mengeluarkan gas.

Madu asli yang tidak mengeluarkan gas biasanya lebih kental, dengan kadar air 17%, kebanyakan madu yang kental ini berasal dari arab atau China.

Sedangkan madu dari Indonesia memiliki kadar air lebih tinggi bisa sampai 28%. Artinya madu asli dari Indonesia lebih memiliki banyak gas dan buih.

Sementara itu, baik madu asli, ataupun madu palsu apabila dibakar bisa saja sama-sama mengeluarkan buih, tergantung dari jenis pemalsuannya.

Oleh karena uji ini juga kurang bagus untuk dipercaya begitu saja.

#2 Uji dengan cara memasukkan kedalam kulkas

Caraya :

“Masukkan madu ke dalam Freezer, dan madu asli tidak akan beku”

Apakah benar madu asli tidak beku di suhu serendah itu?

Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa saja mengkristal (beku) pada kondisi-kondisi tertentu.

Kamu bisa mencari di google dengan kata kunci : madu membeku, cristalized honey, dll.

Kamu bisa melihat betapa banyaknya kasus madu murni yang membeku baik dari Indonesia, maupun dari negara luar.

Bahkan, madu yang tidak bisa membeku sama sekali merupakan salah satu tanda bahwa madu itu telah rusak karena sudah tidak mengandung serbuk sari atau pollen.

Madu asli akan mudah mengkristal/beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya. Dan madu asli susah membeku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya.

Kadar glukosa dan fruktosa dalam madu bermacam-macam, tergantung jenis madunya.

Contoh madu yang mudah membeku : madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra.
Contoh madu yang susah membeku : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga.
Jadi uji madu dengan cara memasukkan madu kedalam kulkas ini menjadi tidak relevan dan tidak bisa digunakan begitu saja.



#3 Uji Semut

Caranya :

“. . . Madu palsu akan dikerubungi semut, dan madu palsu tidak. . .”

Saya sudah sering mencoba cara ini secara sengaja maupun tidak sengaja.

Hasilnya, Madu yang biasa saya minum selalu di kerubungi oleh semut, Baik itu sedikit atau banyak.

Saya selalu menyimpan madu dengan cara seperti ini :

Hal ini saya lakukan supaya madu saya tidak di kerubungi semut. Madu yang saya minum adalah madu asli, bahkan saya ambil langsung dari petani.

Madu yang asli tetap akan dikerubungi oleh semut karena madu memang mengandung gula dan manis.

Namun semut akan kesusahan memakan madu, karena madu memiliki tekstur yang keras dan susah masuk ke belalai semut.

Sementara madu palsu juga mengandung gula, bahkan ada juga yang memiliki gula tambahan. Jadi semut juga akan mengelilingi madu palsu ini.

Bedanya, semut mungkin saja bisa memasukkan cairan madu palsu ke belalainya dan memakannya.

Namun uji semut ini tetap tidak bisa dipakai karena susah untuk bisa melilhat apakah madu tersebut masuk ke belalai semut apa tidak.


#4 Uji Kuning Telur

Caranya :

“. . . Campurkan madu dengan kuning telur. Kuning telur yang dicampur madu asli akan tampak matang. . .”

Yang sebenarnya terjadi pada proses ini adalah penggumpalan atau koagulasi, bukan pematangan telur.

Menurut ilmu biokimia, madu mengandung asam dengan PH 3,4 – 6,1 dan kuning telur mengandung protein.

Protein yang dicampur dengan asam akan menggumpal, sehingga telur akan terlihat matang, yang sebenarnya adalah ter-koagulasi.

Kita harus paham bahwa juga banyak madu palsu yang beredar dipasaran mengandung asam. Contohnya asam asetat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan.

Zat asam lain yang mungkin ditambahkan adalah cuka atau air dari nanas.

Uji ini tentu juga akan berhasil bagi madu palsu yang memiliki kadar asam tinggi seperti ini.

Artinya, uji ini juga kurang bagus untuk dipercaya.

Yuuupps, itulah beberapa uji madu asli dan madu palsu yang paling banyak di jumpai di internet. Apa kamu pernah mencobanya? 🙂



Masih banyak uji-uji lain yang dibagikan di Internet, seperti Uji kertas koran, Uji jempol, Uji Warna, Uji kekentalan, Uji air damal piring, dan lain-lain.

Namun hampir semua dari uji tersebut belum bisa dipertnggungjawabkan secara ilmiah.

Menguji madu asli dengan cara SEMI-ILMIAH!

Wah, Apalagi nih? Semi-ilmiah?

What? Hahaha. . . . .

Selama saya mencari-cari artikel yang membahas Uji madu di internet, saya menemukan 2 cara ini yang saya anggap agak aneh, tapi cukup ilmiah.

Makanya saya beri nama ‘semi-ilmiah’.

Namun menurut saya acara ini lumayan bagus dan bisa lebih di percara dibandingkan dengan uji telur, uji semut, atau uji lainnya.

Bagi kamu yang ingin tahu, dan mungkin saja ingin mempraktekkannya, silahkan melanjutkan membaca.

Berikut pembahasan singkatnya :

Menjadikan tubuh sebagai laboratorium

Caranya, berpuasalah selama 10 jam, lalu periksalah gula darah Kamu dan catat.

Kemudian minum 2-3 sendok madu, dan tunggu 2 jam, lalu periksa gula darah kamu.

Bila madu tersebut asli, maka gula darah kamu tetap. Namun apabila madu palsu, gula kamu akan naik sedikit.

Uji Oleh Penderita Diabetes

Penderita diabetes adalah orang yang sangat rentan terhadap gula. Konsumsi gula berlebih akan membuat mereka lemas.

Apabila mereka meminum madu palsu yang berisi banyak gula, maka dia akan merasa lemas.

Sedangkan apabila yang diminum adalah madu asli, madu tersebut akan berubah menjadi tenaga, dan mereka pun terlihat lebih berenergi.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankan madu juga mengandung gula?

Jadi begini, gula biasa yang dikonsumsi oleh manusia di cerna dengan insulin sehingga bisa menjadi energi. Sementara itu, gula pada madu bisa di cerna dalam tubuh tanpa bantuan insulin dan langsung menjadi energi.

Pada penderita diabetes, mereka kekurangan hormon insulin, sehingga gula atau madu palsu yang mereka konsumsi tidak bisa dicerna dengan baik.

Gula yang dikonsumsi kemudian bertumpuk dan membuat tubuh menjadi lemas.

Itulah 2 cara mendeteksi madu secara semi-ilmiah.

Jika kamu membutuhkan Madu Asli dan terjamin kamu bisa menghubungi saya karena saya juga menyediakan Madu Hutan Asli Berkualitas dan Terjamin.




Dikutip dari : Maduorganik.co.id, nakita.grid.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renang

Gerak dasar Senam Lantai

Sejarah Senam Lantai